Rabu, 20 April 2011

MENGENAL KALIMAT EFEKTIF

MENGENAL KALIMAT EFEKTIF
Oleh: Jandrewico Simamora

Pernahkah di antara kalian ada yang tidak memahami penjelasan Bapak/Ibu guru ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas? Pernahkah di antara pembaca yang tidak memahami sambutan Bapak RT dalam sebuah pertemuan? Kalau ya, itu disebabkan kalimat yang digunakan Bapak/Ibu guru kalian dan yang disampaikan pak RT tidak efektif. Lalu, bagaimanakah kalimat efektif itu? Bagaimanakah pula contohnya?
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menggambarkan secara lengkap dan tepat apa yang dimaksud oleh penutur kepada petutur. Secara tertulis, kalimat efektif ditandai dengan huruf besar di awal kalimat, dan di akhir kalimat ditandai dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya, di antara klausa kadang kala terdapat tanda koma, titik dua, tanda petik, dan sebagainya. Dalam bahasa lisan, kalimat diakhir dengan intonasi menurun pada kalimat berita, naik pada kalimat perintah langsung, dan panjang mendatar pada kalimat tanya.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

a. Keutuhan : dalam bahasa tulis, ada unsur subjek dan predikat (gramatikal) pada kalimat intransitif, dan unsur subjek, predikat, objek pada kalimat transitif,
b. Pertautan : adanya hubungan yang erat antarunsur-unsur kalimat dan logis,
c. Keringkasan: menggunakan kata-kata yang benar-benar memiliki fungsi (diksi).
d. Ketepatan diksi: menggunakan kata yang tepat, sesuai, dan lazim.

Marilah kita perhatikan kalimat berikut!
a. Sebagaimana telah ditetapkan, para pengawas itu biasanya dilakukan dua kali seminggu.
b. Aspek yang lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat.
c. Secara jasmaniah orang itu bertubuh sehat dan kuat.
d. Saya sudah bilang bahwa kamu bisa mengerjakan soal itu.
e. Karena Anda tidak menuruti perintah saya di mana kamu tidak boleh mencontek, nilai kamu akan saya kurangi.
f. Saya ingin tetap menjadi juara. Dan saya harus selalu belajar dengan rutin.

Penjelasan
Kalimat (a) merupakan kalimat yang tidak jelas maknannya. Ketidakjelasan kalimat tersebut diakibatkan adanya unsur yang hilang sehingga mengganggu keutuhan kalimat. Apa yang dilakukan pengawas selama satu minggu? Selain itu, dalam kalimat tersebut terdapat penggunaan pilihan kata (diksi) yang mubazir. Kata “biasanya” merupakan kata yang tidak perlu adanya karena sudah ada frasa “sebagaimana telah ditetapkan”. Kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila diubah menjadi:

Sebagaimana telah ditetapkan, petugas itu melakukan pengawasan dua kali dalam seminggu. Atau Sebagaimana telah ditetapkan, pengawasan dilakukan dua kali dalam seminggu.
Kalimat (b) juga kurang efektif karena adanya kemubaziran kata serta kekurangtepatan pilihan kata (diksi). Penggunaan kata “segi” tampaknya tidak diperlukan lagi karena telah terwakili oleh adanya kata “aspek”. Selain itu, penggunaan kata “ialah” juga kurang tepat. Kata ialah digunakan untuk definisi. Kalimat tersebut sebaiknya berbunyi:

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah hubungan masyarakat.
Bagaimana dengan kalimat (c)? Kalimat (d), dan (e) merupakan kalimat yang berbelit-belit sehingga dapat mengaburkan makna. Kalimat (f) maknanya kabur akibat kesalahan penggunaan tanda baca. Bagaimana yang efektif?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar